Pengertian Subnetting dan Cara Menghitung Subnetting IP Address

Pengertian Subnetting dan Cara Menghitung Subnetting IP Address - Assalamualaikum pada artikel sebelumnya saya telah membahas Artikel Tentang IP Address Beserta Kelas-Kelas. Kali ini akan membahas Tentang Pengertian Subnetting Beserta Manfaatnya dan juga Cara Mudah Menghitung Subnetting IP Address V4.

Pengertian Subnetting dan Cara Menghitung Subnetting IP Address

Pengertian Subnetting Beserta Manfaatnya

Subnetting adalah teknik memecah sebuah IP Network menjadi beberapa subnet dengan jumlah host lebih kecil, adapun Manfaat dari subnetting adalah : 
  • Mengurangi network traffic
  • Kepadatan network traffic sering terjadi karena broadcast, dengan melakukan subnetting berarti kita memecah suatu broadcast domain yang besar menjadi beberapa broadcast domain sehingga kepadatan network traffic menjadi berkurang.
  • Mengoptimalkan network performance
  • Berkurangnya network traffic mengoptimalkan network performance.
  • Mempermudah pengelolaan network.
  • Lebih mudah mengelola beberapa network kecil daripada mengelola satu network yang besar.
Ok saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP Address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Cara Mudah Menghitung Subnetting IP Address

Diatas telah di jelaskan Tentang Subnetting dan Pada Artikel Pengertian IP Address kita juga sudah berkenalan dengan 5 Kelas IP Address yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E namun pada pembahasan kali ini akan saya berikan Cara Mudah Belajar Menghitung Subnetting pada IP Address Versi 4 akan tetapi hanya 3 kelas yang akan di bahas yaitu Kelas A, Kelas B, Dan Kelas C saja. Tak perlu berlama lagi yuk disimak semoga mengerti

1. Cara Mudah Menghitung Subnetting Kelass C

Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2n - 2, dimana n adalah adalah kebalikan dari n pada nomor 1 yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26- 2 = 64 - 2 = 62
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Subnet

192.168.1.0

192.168.1.64

192.168.1.128

192.168.1.192

Host Pertama

192.168.1.1

192.168.1.65

192.168.1.129

192.168.1.193

Host Terakhir

192.168.1.62

192.168.1.126

192.168.1.190

192.168.1.254

Broadcast

192.168.1.63

192.168.1.127

192.168.1.191

192.168.1.255


Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah:

Subnet
Mask

Nilai
CIDR


255.255.255.128


/25


255.255.255.192


/26


255.255.255.224


/27


255.255.255.240


/28


255.255.255.248


/29


255.255.255.252


/30

2. Cara Mudah Menghitung Subnetting Kelas B

Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP Address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah


Subnet Mask

Nilai CIDR

255.255.128.0

/17

255.255.192.0

/18

255.255.224.0

/19

255.255.240.0

/20

255.255.248.0

/21

255.255.252.0

/22

255.255.254.0

/23

255.255.255.0

/24

255.255.255.128

/25

255.255.255.192

/26

255.255.255.224

/27

255.255.255.240

/28

255.255.255.248

/29

255.255.255.252

/30


Ok, kita coba satu soal untuk Class B dengan network address 172.16.0.0/18. 
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2n - 2, 
dimana n adalah adalah kebalikan dari n pada nomor 1 yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat
host dan broadcast yang valid?

Subnet

172.16.0.0

172.16.64.0

172.16.128.0

172.16.192.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.64.1

172.16.128.1

172.16.192.1

Host Terakhir

172.16.63.254

172.16.127.254

172.16.191.254

172.16.255.254

Broadcast

172.16.63.255

172.16.127.255

172.16.191.255

17.16.255.255

Masih bingung? Ok kita coba satu lagi untuk Class B.Bagaimana dengan network address
172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2n - 2,  dimana n adalah adalah kebalikan dari n pada nomor 1 yaitu  banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 27 - 2
= 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet

172.16.0.0

172.16.0.128

172.16.1.0


172.16.192.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.0.129

172.16.1.1


172.16.192.1

Host Terakhir

172.16.0.126

172.16.0.254

172.16.1.254


172.16.255.254

Broadcast

172.16.0.127

172.16.0.255

172.16.1.255


17.16.255.255

Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan.

3. Cara Mudah Menghitung Subnetting Kelas A

Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet

10.0.0.0

10.1.0.0

….

10.254.0.0

10.255.0.0

Host Pertama

172.16.0.1

172.16.0.129

….

10.254.0.1

10.255.0.1

Host Terakhir

172.16.0.126

172.16.0.254

….

10.254.255.254

10.255.255.254

Broadcast

172.16.0.127

172.16.0.255


10.254.255.255

10.255.255.255

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2

Begitulah Artikel Penjelasan Tentang Pengertian Subnetting dan Cara Menghitung Subnetting IP Address. Semoga bermanfaat dan berguna bagi anda yang membaca jangan lupa di share, apabila ada kritik dan saran bisa isi di komen atau Klik Contact Form, Sekian Artikel kali ini terima kasih jangan lupa baca artikel yang lain nya gengs

Comments

Post a Comment

Bijak dalam komentar, silakan komentar dan berikan yang relevan.

Popular posts from this blog

Simulasi Konfigurasi Firewall dengan Cisco Packet Tracer

Cara Mudah Menghubungkan Koneksi internet di Debian Pada Vmware

Cara Instalasi dan Konfigurasi DNS Server Debian 8 Pada Vmware